Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanda baca merupakan tanda yang di pakai dalam memberi ejaan. Sedangkan menurut Wikipedia, tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Penulisan tanda baca menjadi sangat penting, karena ini akan mempengaruhi makna dan arti yang akan di pahami. Contoh kecilnya saja ketika seseorang salah menempatkan tanda baca koma (,), sederhana karena hanya tanda baca koma saja (,) akan tetapi efeknya sangat luar biasa. Seperti ketika seseorang mengatakan “kabar burung, kakek sakit” dengan “kabar, burung kakek sakit”. Dua penulisan yang sama yang hanya di pisahkan oleh tanda baca tetapi memiliki makna yang berbeda. Pada kalimat pertama, penulis mengatakan bahwa yang dia maksudkan adalah kakek sedang sakit. Akan tetapi pada kalimat kedua maknanya menjadi berubah hanya karena salah penempatan tanda baca tadi. Baiklah, dalam EYD di kenal beberapa tanda baca yaitu:
Beberapa tanda baca yang masih di pakai sampai sekarang untuk setiap penulisan karya ilmiah:
Tanda Titik (.)
Pemakaian tanda titik terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Pemakaian tanda titik pada akhir kalimat.
Di gunakan di setiap hendak mengakhiri kalimat. Dan ketika ingin menuliskan kalimat baru maka pada kalimat sebelumnya harus di gunakan tanda titik terlebih dahulu.
Contoh:
Kakek akan kembali ke kampong besok pagi.
Saya sedang memasak nasi di dapur.
Pemakaian tanda titik pada akhir singkatan nama orang
Misalnya ada sebuah nama terus ada penyingkatan baik di awal mau pun di ujung. Contoh:
Misal namanya adalah Mas Agung Putra. Jika “putra” nya di singkat, maka penulisan yang benarnya adalah:
Mas Agung P.
Pemakaian tanda titik pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Contohnya pada gelar professor ahmad yani, penulisan yang benarnya yaitu:
Prof. Ahmad Yani
Jika tidak digunakan titik makan “prof” akan menjadi bagian dari nama “ahmad yani” bukan gelar. Tetapi dengan adanya titik pada prof nya maka telah menunjukkan bahwa itu adalah gelar.
Tanda Koma (,)
Pemakaian tanda koma terdiri dari banyak macamnya. Salah satu di antaranya yaitu:
Pemakaian tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian, misalnya menyebutkan sesuatu yang lebih dari satu dengan unsur yang sama.
Contoh: ada banyak buah disini seperti: manga, apel, jeruk, dan manggis.
Tanda Titik Koma (;)
Salah satu penggunaan tanda titik koma biasanya pada kalimat yang setara.
Contoh:
Hari sudah malam; ani belum terlihat tanda-tanda akan kembali.
Tanda Titik Dua (:)
Penggunaan tanda titik dua memiliki beberapa fungsi tergantung pada penempatannya, beberapa di antaranya yaitu:
Tanda titik dua yang dapat di gunakan di akhir pernyataan yang nanti akan di ikuti dengan rincian atau rangkai.
Contoh: daftar belanja mingguan yaitu: sayur, ikan, tepung, sabun cuci, sabun mandi, dan pasta gigi.
Tanda titik dua tidak digunakan jika rangkaian atau pemerian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh : Kita memerlukan papan tulis, spidol dan penghapus.
Tanda titik dua yang digunakan sesudah ungkapan atau pun kata yang memerlukan kelengkapan.
Seperti: Ketua Umum : Andi hadri
Dan masih banyak yang lainnya sehingga tidak akan habis jika kita kupas satu persatu-satu.
Tanda Hubung (-)
Tanda hubung sering biasanya di gunakan pada kata yang berulang seperti: hati-hati, lari-lari. Dan juga pada kalimat dengan perangkaian antara unsur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Tanda Tanya (?)
Penggunaan tanda Tanya terdapat pada setiap kali ingin mengajukan atau menuliskan kalimat pertanyaan. Yang lazim di gunakan pada kalimat tanya dengan format 5W+1H.
Tanda Seru (!)
Pemakaian tanda seru juga terdiri dari beberapa macam, salah satu di antaranya yaitu:
Pemakaian tanda seru di gunakan sesudah menuliskan kalimat yang berisi perintah atau seruan.
Contoh: tinggalkan tempat ini segera!
Tanda Kurung (( ))
Tanda kurun di pakai untuk mengapit kata yang telah di tuliskan yang berfungsi memberitahukan pembaca agar lebih memahami apa yang telah di tuliskan sebelumnya.
Tanda Garis miring (/)
Pada penomoran surat di bagian atas surat sering digunakan garis miring. Atau biasanya di gunakan untuk menggantikan kata.
Tanda Petik (“…..”)
Tanda petik di gunakan untuk mengapit kalimat yang berasal langsung dari pembicaraan atau untuk menuliskan kata yang memiliki arti khusus.
Memang tidak sederhana jika pembahasannya mengenai EYD. Admin tidak membahas secara detail tetapi sekilas mengenai ejaan dan tanda baca sekiranya bisa membuat para pembaca mengerti. Demikian materi kali ini. Semoga bermanfaat!
Sabtu, 24 Desember 2016
Penerapan Teorema Pythagoras Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pernahkah Anda berpikir apa manfaatnya kita mempelajari teorema Pythagoras? Suatu ilmu akan tahu manfaatnya jika ilmu tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, begitu juga dengan teorema Pythagoras. Sebelumnya Mafia Online sudah membahas penerapan teorema Pythagoras dalam bangun datar dan bangun ruang. Banyak sekali permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk soal cerita dan dapat diselesaikan dengan menggunakan teorema Pythagoras.
Untuk memudahkan menyelesaikan soal-soal penerapan teorema Pythagoras diperlukan bantuan gambar (sketsa). Untuk mengetahui manfaat teorema Pythagoras silahkan pelajari contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya 250 meter. Jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah layang-layang adalah 70 meter. Hitunglah ketinggian layang-layang tersebut.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah layang-layang dan AC merupakan panjang benang. Tinggi langyang-layang dapat dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
BC = √(AC2 – AB2)
BC = √(2502 – 702)
BC = √(62500 – 4900)
BC = √57600
BC = 240 m
Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 240 m
Contoh Soal 2
Seorang anak akan mengambil sebuah layang-layang yang tersangkut di atas sebuah tembok yang berbatasan langsung dengan sebuah kali. Anak tersebut ingin menggunakan sebuah tangga untuk mengambil layang-layang tersebut dengan cara meletakan kaki tangga di pinggir kali. Jika lebar kali tersebut 5 meter dan tinggi tembok 12 meter, hitunglah panjang tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan bagian atas tembok.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana XY merupakan jarak kaki tangga dengan bawah tembok (lebar kali) dan YZ merupakan tinggi tembok, maka panjang tangga (XZ) dapat dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
XZ = √(XY2 + YZ2)
XZ = √(52 + 122)
XZ = √(25 + 144)
XZ = √169
XZ = 13 m
Jadi, panjang tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan bagian atas tembok adalah 13 m.
Contoh Soal 3
Dua buah tiang berdampingan berjarak 24 m. Jika tinggi tiang masing-masing adalah 22 m dan 12 m, hitunglah panjang kawat penghubung antara ujung tiang tersebut.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan tinggi tiang pertama, CE meruapakan tinggi tiang kedua dan AE merupakan panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama dengan tiang kedua, maka panjang kawat (AE) dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang DE yakni:
DE = CE – AB
DE = 22 m – 12 m
DE = 10 m
Dengan menggunakan teorema Pythagoras, maka panjang AE yakni:
AE = √(AD2 + DE2)
AE = √(242 + 102)
AE = √(576 + 100)
AE = √676
AE = 26 m
Jadi, panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama dengan tiang kedua adalah 26 m.
Contoh soal 4
Sebuah tiang bendera akan di isi kawat penyangga agar tidak roboh seperti gambar di bawah ini.
Sumber gambar: www.cirebonradio.com
Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga adalah 8 m, jarak kaki tiang dengan ujung kawat penyangga pertama 6 m dan jarak kawat penyangga pertama dengan kawat penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah panjang total kawat yang diperlukan dan hitunglah biaya yang diperlukan jika harga kawat Rp 25.000 per meter!
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan ujung kawat penyangga kedua, BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan tanah, CD merupakan jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga, BD merupakan panjang kawat penyangga pertama dan AD merupakan panjang kawat penyangga kedua, maka panjang kawat penyangga total dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:
BD = √(BC2 + CD2)
BD = √(62 + 82)
BD = √(36 + 64)
BD = √100
BD = 10 m
Jadi, panjang kawat penyangga pertama adalah 10 m.
AD = √(AC2 + CD2)
AD = √(152 + 82)
AD = √(225 + 64)
AD = √289
AD = 17 m
Jadi, panjang kawat penyangga kedua adalah 17 m.
Panjang kawat penyangga total yakni:
Panjang kawat = BD + AD
Panjang kawat = 10 m + 17 m
Panjang kawat = 27 m
Jadi, panjang total kawat yang diperlukan adalah 27 m
Biaya yang dibutuhkan yakni:
Biaya = Panjang kawat x harga kawat
Biaya = 27 m x Rp 25.000/m
Biaya = Rp 675.000
Jadi, biaya yang diperlukan untuk membuat kawat penyangga tersebut adalah Rp 675.000,00
Demikianlah beberapa contoh penerapan teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf jika ada kata-kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas. Jika ada permasalahan mengenai pembahasan di atas silahkan tanyakan di kolom komentar. Salam Mafia.
Untuk memudahkan menyelesaikan soal-soal penerapan teorema Pythagoras diperlukan bantuan gambar (sketsa). Untuk mengetahui manfaat teorema Pythagoras silahkan pelajari contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya 250 meter. Jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah layang-layang adalah 70 meter. Hitunglah ketinggian layang-layang tersebut.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah layang-layang dan AC merupakan panjang benang. Tinggi langyang-layang dapat dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
BC = √(AC2 – AB2)
BC = √(2502 – 702)
BC = √(62500 – 4900)
BC = √57600
BC = 240 m
Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 240 m
Contoh Soal 2
Seorang anak akan mengambil sebuah layang-layang yang tersangkut di atas sebuah tembok yang berbatasan langsung dengan sebuah kali. Anak tersebut ingin menggunakan sebuah tangga untuk mengambil layang-layang tersebut dengan cara meletakan kaki tangga di pinggir kali. Jika lebar kali tersebut 5 meter dan tinggi tembok 12 meter, hitunglah panjang tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan bagian atas tembok.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana XY merupakan jarak kaki tangga dengan bawah tembok (lebar kali) dan YZ merupakan tinggi tembok, maka panjang tangga (XZ) dapat dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
XZ = √(XY2 + YZ2)
XZ = √(52 + 122)
XZ = √(25 + 144)
XZ = √169
XZ = 13 m
Jadi, panjang tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan bagian atas tembok adalah 13 m.
Contoh Soal 3
Dua buah tiang berdampingan berjarak 24 m. Jika tinggi tiang masing-masing adalah 22 m dan 12 m, hitunglah panjang kawat penghubung antara ujung tiang tersebut.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan tinggi tiang pertama, CE meruapakan tinggi tiang kedua dan AE merupakan panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama dengan tiang kedua, maka panjang kawat (AE) dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang DE yakni:
DE = CE – AB
DE = 22 m – 12 m
DE = 10 m
Dengan menggunakan teorema Pythagoras, maka panjang AE yakni:
AE = √(AD2 + DE2)
AE = √(242 + 102)
AE = √(576 + 100)
AE = √676
AE = 26 m
Jadi, panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama dengan tiang kedua adalah 26 m.
Contoh soal 4
Sebuah tiang bendera akan di isi kawat penyangga agar tidak roboh seperti gambar di bawah ini.
Sumber gambar: www.cirebonradio.com
Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga adalah 8 m, jarak kaki tiang dengan ujung kawat penyangga pertama 6 m dan jarak kawat penyangga pertama dengan kawat penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah panjang total kawat yang diperlukan dan hitunglah biaya yang diperlukan jika harga kawat Rp 25.000 per meter!
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan ujung kawat penyangga kedua, BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan tanah, CD merupakan jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga, BD merupakan panjang kawat penyangga pertama dan AD merupakan panjang kawat penyangga kedua, maka panjang kawat penyangga total dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:
BD = √(BC2 + CD2)
BD = √(62 + 82)
BD = √(36 + 64)
BD = √100
BD = 10 m
Jadi, panjang kawat penyangga pertama adalah 10 m.
AD = √(AC2 + CD2)
AD = √(152 + 82)
AD = √(225 + 64)
AD = √289
AD = 17 m
Jadi, panjang kawat penyangga kedua adalah 17 m.
Panjang kawat penyangga total yakni:
Panjang kawat = BD + AD
Panjang kawat = 10 m + 17 m
Panjang kawat = 27 m
Jadi, panjang total kawat yang diperlukan adalah 27 m
Biaya yang dibutuhkan yakni:
Biaya = Panjang kawat x harga kawat
Biaya = 27 m x Rp 25.000/m
Biaya = Rp 675.000
Jadi, biaya yang diperlukan untuk membuat kawat penyangga tersebut adalah Rp 675.000,00
Demikianlah beberapa contoh penerapan teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf jika ada kata-kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas. Jika ada permasalahan mengenai pembahasan di atas silahkan tanyakan di kolom komentar. Salam Mafia.
Konsep Mutu Pendidikan
Proses pendidikan yang bermutu
ditentukan oleh berbagai unsur dinamis yang akan ada di dalam sekolah itu dan
lingkungannya sebagai suatu kesatuan sistem. Menurut Townsend dan Butterworth
(1992:35) dalam bukunya Your Child’s Scholl, ada sepuluh faktor penentu
terwujudnya proses pendidikan yang bermutu, yakni:
1)
keefektifan kepemimpinan kepala sekolah
2)
partisipasi dan rasa tanggung jawab guru dan staf,
3)
proses belajar-mengajar yang efektif,
4)
pengembangan staf yang terpogram,
5)
kurikulum yang relevan,
6)
memiliki visi dan misi yang jelas,
7)
iklim sekolah yang kondusif,
8) penilaian diri terhadap kekuatan dan
kelemahan,
9)
komunikasi efektif baik internal maupun eksternal, dan
10) keterlibatan orang tua dan
masyarakat secara instrinsik.
Dalam konsep yang lebih luas, mutu
pendidikan mempunyai makna sebagai suatu kadar proses dan hasil pendidikan
secara keseluruhan yang ditetapkan sesuai dengan pendekatan dan kriteria
tertentu (Surya, 2002:12).
Dalam konteks pendidikan, pengertian
mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan (Depdiknas, 2001:5). Input
pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses. Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi
sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input sekolah sehingga mampu
menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu
mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta
didik. Output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah yang dapat diukur
dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya,
dan moral kerjanya.
Berdasarkan konsep mutu pendidikan
maka dapat dipahami bahwa pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada
penyediaan faktor input pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor
proses pendidikan..Input pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada dalam
batas – batas tertentu tetapi tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis
meningkatkan mutu pendidikan (school resources are necessary but not sufficient
condition to improve student achievement).
Selama tahun 2002 dunia pendidikan
ditandai dengan berbagai perubahan yang datang bertubi-tubi, serempak, dan
dengan frekuensi yang sangat tinggi. Belum tuntas sosialisasi perubahan yang
satu, datang perubahan yang lain. Beberapa inovasi yang mendominasi panggung
pendidikan selama tahun 2002 antara lain adalah Pendidikan Berbasis Luas
(PBL/BBE) dengan life skills-nya, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK/CBC),
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS/SBM), Ujian Akhir Nasional (UAN) pengganti
EBTANAS, pembentukan dewan sekolah dan dewan pendidikan kabupaten/kota. Setiap
pembaruan tersebut memiliki kisah dan problematiknya sendiri.
Fenomena yang menarik adalah
perubahan itu umumnya memiliki sifat yang sama, yakni menggunakan kata berbasis
(based).
Bila diamati lebih jauh, perubahan
yang “berbasis” itu umumnya dari atas ke bawah: dari pusat ke daerah, dari
pengelolaan di tingkat atas menuju sekolah, dari pemerintah ke masyarakat, dari
sesuatu yang sifatnya nasional menuju yang lokal. Istilah-istilah lain yang
populer dan memiliki nuansa yang sama dengan “berbasis” adalah pemberdayaan
(empowerment), akar rumput (grass-root), dari bawah ke atas (bottom up), dan
sejenisnya. Apa itu artinya?
Simak saja label-label perubahan
yang dewasa ini berseliweran dalam dunia pendidikan nasional (kadang-kadang
dipahami secara beragam): manajemen berbasis sekolah (school based management),
peningkatan mutu berbasis sekolah (school based quality improvement), kurikulum
berbasis kompetensi (competence based curriculum), pengajaran/pelatihan
berbasis kompetensi (competence based teaching/training), pendidikan berbasis
luas (broad based education), pendidikan berbasis masyarakat (community based
education), evaluasi berbasis kelas (classroom based evaluation), evaluasi
berbasis siswa (student based evaluation) dikenal juga dengan evaluasi
portofolio, manajemen pendidikan berbasis lokal (local based educational management),
pembiayaan pendidikan berbasis masyarakat (community based educational
financing), belajar berbasis internet (internet based learning), kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan entah apa lagi.
Fullan & Stiegerbauer (1991: 33)
dalam “The New Meaning of Educational Change” mencatat bahwa setiap tahun guru
berurusan dengan sekitar 200.000 jenis urusan dengan karakteristik yang berbeda
dan itu merupakan sumber stres bagi mereka. Mungkin tak aneh bila dilaporkan
banyak guru mengalami stres dan jenuh.
Supriadi (2002:17) mengatakan:
“orang yang mendalami teori difusi inovasi akan segera tahu bahwa setiap
perubahan atau inovasi dalam bidang apa pun, termasuk dalam pendidikan,
memerlukan tahap-tahap yang dirancang dengan benar sejak ide dikembangkan hingga
dilaksanakan”. Sejak awal, berbagai kondisi perlu diperhitungkan, mulai
substansi inovasi itu sendiri sampai kondisi-kondisi lokal tempat inovasi itu
akan diimplementasikan. Intinya, suatu perubahan yang mendasar, melibatkan
banyak pihak, dan dengan skala yang luas akan selalu memerlukan waktu. Suatu
inovasi mestinya jelas kriterianya, terukur dan realistik dalam sasarannya, dan
dirasakan manfaatnya oleh pihak yang melaksanakannya.
Langkah percepatan dapat saja
dilakukan, tetapi dengan risiko kegagalan yang besar akibat inovasi itu kurang
dihayati secara penuh oleh pelaksananya. Kami menilai bahwa banyak inovasi
pendidikan yang diluncurkan di Indonesia dewasa ini yang melanggar
prinsip-prinsip tersebut, di samping secara konseptual “cacat sejak lahir”, serba
tergesa-gesa, serba instan, targetnya tidak realistik, didasari asumsi yang
linier seakan-akan suatu inovasi akan bergulir mulus begitu diluncurkan, dan
secara implisit dimuati obsesi demi menanamkan “aset politik” di masa depan.
DASAR-DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN
1. Pengertian Administrasi
pendidikan
Administrasi dalam pengertian
secara harfiah, kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri
atas kata ad dan ministrare.kata ad mempunyai arti yang sama
dengan kata to dalam bahasa inggris yang berarti “ke”atau”kepada”.Dan
kata ministrare sama artinya
dengan kata to serve atau
to conduct yang
berarti”melayani,membantu dan mengarahkan”.Dalam bahasa inggris to administer berarti
pula”mengatur,memelihara dan mengarahkan”.
Jadi kata”administrasi” secara
harfiah dapat di artikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu,malayani,mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai
suatu tujuan.(Purwanto:1:2007)
Administrasi dalam pengertian
yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin
catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat
dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
Administrasi pendidikan dalam pengertian
secara luas adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala
sesuatu baik personel, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan.
Jadi,didalam proses administrasi
pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat didalam proses pencapaian
tujuan pendidikan itu diintegrasikan,diorganisasikan dan dikoordinasi secara
efektif, dan semua materi yang di perlukan dan yang telah ada dimanfaatkan
secara efisien.
Dalam pengertian yang luas ini,
istilah administrasi juga dapat diartikan sebagai berikut :
“Administrasi adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan
yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang
tergabung dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien”.
Dalam batasan tersebut di atas,
makna administrasi dapat di urai paling tidak menjadi lima pengertian pokok,
yaitu :
1.
Administrasi
merupakan kegiatan atau kegiatan manusia
2.
Rangkaian
kegiatan itu marupakan suatu proses/pengelolaan dari suatu kegiatan yang kompleks, oleh sebab itu bersifat dinamis
3.
Proses itu dilakukan bersama oleh
sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi
4.
Proses
itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya
5.
Proses
pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan
efisien.(Tsauri:2:2007)
2. Fungsi Administrasi Pendidikan
Agar kegiatan dalam komponen
administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan,kegiatan
tersebut harus dikelola melalui suatu tahapan proses yang merupakan daur
(siklus). Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervise kepegawaian
dan pembiayaan dan evaluasi. Semua fungsi tersebut satu sama lain bertalian
sangat erat. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang fungsi-fungsi tersebut
di bawah ini akan diuraikan secara lebih rinci.
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan salah satu
syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa perencanaan,pelaksanaan
suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai
tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan
pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung. Di dalam
setiap perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan,yaitu faktor tujuan
dan faktor sarana, baik sarana personel maupun material.
Langkah-langkah dalam perencanaan
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Menentukan dan merumuskan tujuan
yang hendak dicapai
2. Meneliti masalah-masalah atau
pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
3. Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan
4. Menentukan tahap-tahap dan
rangkaian tindakan
5. Merumuskan bagimana
masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan
diselesaikan
Syarat-syarat
perencanaan
Dalam menyusun perencanaan
syarat-syarat berikut perlu diperhatikan :
1.
perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas
2.
bersifat sederhana, realistis dan praktis
3. terinci, memuat segala uraian serta
klarifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah di pedomani dan
dijalankan
4.
memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta
kondisi dan situasi sewaktu-waktu
5. terdapat perimbangan antara
bermaca-macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan itu, menurut
urgensinya masing-masing
6. diusahakan adanya penghematan
tenaga, biaya dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan
dana yang tersedia sebaik-baiknya
7.
diusahakan agar sedapat mengkin tidak terjadi adanya duplikasi
pelaksanaan
Merencanakan berarti pula memikirkan
tentang penghematan tenaga, biaya dan waktu, juga membatasi kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi dan menghindari
adanya duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas/pekerjaan rangkap
yang dapat menghambat
jalannyapenyelesaian.
Jadi, perencanaan sebagai
suatu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
“perencanaan (planning) adalah
aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada
tercapainya maksud-maksud dan tujuan pedndidikan”.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas
menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga
terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas-tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan
bagian-bagian, sehingga dari situ dapat terciptalah adanya hubungan-hubungan
kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi
administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan
termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan sekolah
sehari-sehari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan keterampilan dan tanggung jawab
yang berbeda-beda. Keragaman tugas dan pekerjaan semacam itu tidak mungkin
dilakukan dan dipikul sendiri oleh seorang
pemimpin. Dalam hal inilah terletak bagaimana
kecakapan kepala sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainnya
dalam menjalankan tugasnya sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerja
sama yang harmonis dan lancar.
Yang perlu diperhatikan dalam
pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman,bakat, minat, pengetahuan dan
kepribadian masing-masing orang yang dikperlukan dalam menjalankan tugas-tigas
tersebut.
Dengan demikian ,pengorganisasian
sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
“pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan
membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai
maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan”.
c. Pengkoordinasian (Coordinating)
Adanya bermacam-macam
tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi
dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran
dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dan personel
dapat bekerja sama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
Pengkoordinasian diartikan sebagai
usaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai individu agar kegiatan
mereka berjalan selaras dengan anggota dalam usaha mencapai tujuan. Usaha
pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
(a)melaksanakan penjelasan singkat (briefing);(b)mengadakan rapat kerja;(c)
memberikan unjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis,dan (d) memberikan balikan
tentang hasil sutu kegiatan.(Soetjipto:137:2004)
Dengan demikian,koordinasi sebagai
salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagi berikut :
“koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material,
pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis
dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”.
d. Komunikasi
Dalam melaksanakan suatu program
pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan gagasan-gagasan dan
maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sangat
penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada
sekedar menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara
lisan atau tertulis.
Komunikasi secara lisan pada umumnya
lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas dari pada secara tertulis.
Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara informal dan secara formal
mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.
Menurut sifatnya, komunikasi ada dua
macam yaitu komunikasi bebas dan komunikasi terbatas. Dalam
komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota yang
lain. sedangkan dalam komunikasi terbatas, setiap anggota hanya dapat
berhubungan dengan beberapa anggota tertentu saja.
Dengan demikian, organisasi sebagai
salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
“komunikasi dalam setiap bentuknya
adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang
dalam struktur organisasi”.
e. Supervisi
Setiap pelaksanaan program
pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program
itu. Oleh karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya
kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Jadi, fungsi supervisi yang terpenting adalah :
1. menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat apakah yang
diperlukan
2. memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan itu.
Dengan demikian , supervisi sebagai salah satu fungsi
administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
“supervisi
sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk
menentukan komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan”.
f. Kepegawaian (Staffing)
Sama halnya dengan fungsi-fungsi
administrasi pendidikan yang telah diuraikan terdahulu kepegawaian merupakan
fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-fungsi
administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik
penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam
kepegawaian antara lain : menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing
personel.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini
sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam
pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personel-personel
yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu
dipilih dan diangkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kemampuan serta kesanggupan yang sesuai dengan
jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right
place selalu di perhatikan.
g. Pembiayaan
Biaya/pambiayaan merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena biaya ini sangat
menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya yang
mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
Setiap kebutuhan organisasi, baik
personel maupun material, semua memerlukan adanya biaya., itulah sebabnya
masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning
sampai dengan pelaksanaannya.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :
1. perencanaan tentang berapa biaya
yang diperlukan
2. dari mana dan bagaimana biaya itu
dapat diperoleh/diusahakan
3. bagaimana penggunaanya
4. siapa yang akan melaksanakannya
5. bagaimana pembukuan dan
pertangung jawabannya
6. bagaimana pengawasannya,dll.
h. Penilaian (Evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi
pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana
pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai
hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah
di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik
yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya
evaluasi.
Dengan mengetahui
kasalahan-kasalahan atau kekurangan-kekurangan serta kendala-kendala yang diperoleh dari tindakan
evaluasi itu, selanjutnya dapat di usahakan bagaimana cara-cara
memperbaikinya.(Purwanto:15-22:2007)
Secara lebih rinci maksud penilaian
(evaluasi) adalah :
1. Memperoleh dasar bagi pertimbangan
apakah pada akhir suatu periode kerja , pekerjaan
tersebut berhasil
2. Menjamin cara bekerja yang efektif
dan efisien
3. Memperoleh fakta-fakta tentang
kesukaran-kesukaran dan untuk menghindari situasi yang dapat merusak
4. Memajukan
kesanggupan para personel dalam mengembangkan organisasi.
Perlu ditekankan disini bahwa fungsi-fungsi
pokok yang telah dibicarakan di atas satu sama lain sangat erat hubungannya,
dan kesemuanya merupakan suatu proses keseluruhan yang tidak terpisahkan satu
sama lain dan merupakan rangkaian kegiatan yang kontinyu.
Kamis, 22 Desember 2016
Fakta Unik Angka Nol
Dahulu kala sebelum angka berbentuk seperti yang sekarang ini, Orang-orang India telah mengenal angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9. Kemudian pada masa-masa berikutnya, orang India mengajarkannya kepada orang-orang Persia yang ada di India, dan setelahnya orang-orang Persia membawa ilmu tersebut ke tanah airnya, kemudian mereka mengajarkannya kepada orang-orang Arab. Setelah orang-orang arab mengenal angka-angka tersebut, pada masa-masa selanjutnya angka-angka tersebut kemudian dikembangkan oleh Kebudayaan Islam di Baghdad sehingga angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 lebih dikenal sebagai angka hindu-arab dan terkadang hanya disebut sebagai angka arab. Lalu, siapa penemu angka 0?, karena sesungguhnya hanya tersisa angka itu saja yang belum ada di dunia ini pada saat itu.
Al-Khawarizmi (The Father Algebra).
Ya, dia adalah Al-Khawarizmi, salah satu intelektual muslim yang mahir dan terkemuka, menyumbangkan karyanya di bidang matematika, geometri, musik dan sejarah. Bukan hanya itu saja, Ia juga merupakan ilmuwan astronomi sekaligus ilmu bumi. Jasa beliau sangat besar dalam mendirikan fondasi matematika modern yang kita lihat dewasa ini, dan termasuk pengembang ilmu geometri dengan angka-angka untuk persamaan kuadrat. Dia, Al-Khawarizmi, penemu angka “penting” di dunia ini.
Perkembangan Bentuk Angka:
Bentuk angka dulu tentu saja berbeda dengan bentuk angka yang sekarang ini. Jika kita berbicara angka romawi yang menggunakan huruf, yaitu I II III IV V… dst, kita tidak akan menemukan angka 0 di dalamnya. Oleh karena itu, kita akan langsung saja membahas menurut angka arab - pengembangan ilmuwan muslim - modifikasi terkini.
Angka arab yaitu angka 0-9. Dan ternyata, angka-angka zaman sekarang ini merupakan modifikasi dari angka arab yang didasarkan atas perhitungan sudut, lihatlah gambar di bawah ini.
Angka 0 misalnya, tidak mempunyai sudut, angka 1 mempunyai satu sudut, angka 2 mempunyai 2 sudut, dan seterusnya. Dan sekitar pada abad ke 9 masehi, angka-angka itu mulai diperkenalkan ke dunia Eropa oleh Ilmuwan muslim, melalui afrika utara dan wilayah-wilayah lainnya. Dan tentu saja, digunakan hingga sekarang !!! walaupun bentuknya sedikit dimodifikasi dari aslinya.
Nol itu suka bikin orang bingung ya. Ya, emang sih. Ada beberapa yang membuat orang bingung. Itu mungkin karena mereka gak terlalu ngerti matematika, jadi daripada pusing-pusing dengan bilangan besar atau rumus menjelimet, ya main-main aja dengan nol. Masukin filsafat, dan jadilah nol begitu kerennya.
Fakta Bilangan Phi
Apa sih yang kalian tau dari bilangan Pi (3.14)? kita
pasti pernah menggunakannya pada soal-soal matematika untuk mencari luas atau
keliling lingkaran, tapi tahukah kalian Pi (3.14) punya banyak cerita di
dalamnya.
Tanpa bilangan Pi kita tidak dapat menangani dengan baik bangun bangun geometri yang memuat permukaan lengkung atau sisi lengkung, seperti lingkaran, ellips, bola, dan lain-lain. Di samping perhitungan geometri sehari-hari, nilai Pi juga digunakan dalam berbagai persamaan ilmiah termasuk rekayasa genetika, mengukur reaksi, distribusi normal, dan sebagainya.
Pi yang kita kenal selama ini biasanya adalah 3,14 atau 22/7 tapi sebenarnya 3,14 hanyalah 3 digit pertama dari pi, digit bilangan Pi tak terhingga bahkan ada yang sudah menghitungnya sampai 1 juta digit di belakang koma, dan semua angkanya tanpa ada pengulangan, setiap desimal bilangan Pi mengandung desimal angka selanjutnya. Bilangan Pi yang umum kita gunakan mungkin hanya 3,14 namun dibutuhkan digit yang lebih banyak bila kita menghitung sesuatu yang membutuhkan ketelitian tinggi, contohnya adalah memperkirakan letak jatuhnya rudal yang ditembakkan (rudal yang ditembakkan bergerak melengkung).
Bahkan sebagian orang percaya bahwa angka-angka Pi yang tak terhingga adalah catatan semua yang ada di dunia, semua nomor yang pernah ada di dunia ini ada di salah satu baris pada bilangan Pi. Dengan kata lain, semua tanggal lahir manusia di bumi ataupun kejadian-kejadian penting lainnya tertulis lengkap di bilangan Pi. kita boleh percaya atau tidak tapi ketidakhinggaan nilai Pi adalah sebuah keistimewaan yang menjadikan Pi "Raja Matematika".
10 Fakta Unik Tentang Sains
Orang yang beranggapan sains membosankan,
mereka salah. Menurut penulis We Need to Talk About Kevin, Marcus Crown, ada 10
Fakta Unik dan Menarik Tentang Sains. Apa sajakah fakta yang unik dan menarik itu?
silahkan lihat dafrar berikut ini:
1. Jika matahari terbuat dari pisang.
Matahari panas karena beratnya yang luar biasa, sekitar bermiliar-miliar ton dan membuatnya menjadi inti tekanan kolosal. Tekanan besar menimbulkan temperatur besar. Jika matahari terbuat dari pisang, maka beratnya akan bermiliar-miliar ton dan memiliki efek yang sama dengan matahari.
2. Semua materi pembuat ras manusia dapat masuk dalam kotak gula.
Atom merupakan 99,9999999999999999% ruang kosong. Jika semua atom dipaksa bersatu dan menghilangkan ruang di antaranya seperti kotak gula, maka massanya sekitar 10 kali massa manusia hidup. Hal ini serupa yang terjadi pada bintang netron, massa super padat peninggalan supernova.
3. Peristiwa di masa depan dapat mempengaruhi peristiwa di masa lalu.
Keanehan dunia kuantum didokumentasikan. Tetapi keanehan itu semakin aneh. Menurut eksperimen fisikawan John Wheeler dan peneliti lain pada 2007, perubahan partikel masa kini dapat mengubah partikel pada masa lalu.
4. Hampir sebagian besar semesta menghilang
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar galaksi di kosmos. Setiap galaksi memiliki 10 juta bintang. Matahari kita memiliki berat bermiliar-miliar ton. Materi ini merupakan materi terlihat di semesta.
Materi lain disebut ‘materi gelap’. Materi ini masih butuh penjelasan dan tampaknya materi ini merupakan perluasan semesta.
5. Benda dapat bergerak lebih cepat dari cahaya.
Kecepatan cahaya konstan pada ruang hampa adalah 300 ribu km/detik, dan cahaya tak selalu melewati ruang hampa. Dalam air, foton bergerak sepertiga kecepatan awal. Dalam reaktor nuklir, beberapa partikel dipaksa bergerak dalam kecepatan tinggi bahkan lebih cepat dari cahaya.
6. Ada jumlah tak terbatas saat menulis dan membaca
Menurut standar model kosmologi saat ini, jumlah semesta yang dapat dihitung pun tak ada batasnya seperti buih. Namun, jumlah kemungkinan sejarah terbatas karena jumlah peristiwa terjadi juga terbatas.
7. Lubang Hitam tidak hitam
Lubang hitam memang sangat gelap, tapi tak hitam. Mereka bersinar dan memberi sedikit spektrum cahaya, temasuk cahaya yang dapat dilihat.
8. Penjelasan mendasar dari semesta tak termasuk masa lalu, kini atau masa depan
Menurut teori relativitas, tak ada hal seperti masa kini atau masa depan atau masa lalu. Bingkai waktu sangat relatif. Waktu kita sama karena kita bergerak pada kecepatan yang sama. Jika kita bergerak pada kecepatan berbeda, kita akan menemukan bahwa kita menua lebih cepat.
9. Partikel dapat mempengaruhi sisi lain semesta dalam sekejab
Ketika elektron bertemu kembaran antimateri, keduanya akan hancur dalam kilatan energi dan dua foton akan terbang dari ledakan itu.
Kembaran itu akan mulai berputar pada arah sebaliknya, dan secara instan kembaran di sisi lain semesta juga ikut berputar.
10. Semakin cepat bergerak, semakin berat
Jika Anda berlari dengan cepat, berat Anda akan bertambah. Tak permanen, tapi secara sesaat akan menambah sedikit berat. Menurut teori relativitas, massa dan energi adalah sama. Semakin banyak energi yang dikeluarkan, semakin berat massanya.(palingseru)
1. Jika matahari terbuat dari pisang.
Matahari panas karena beratnya yang luar biasa, sekitar bermiliar-miliar ton dan membuatnya menjadi inti tekanan kolosal. Tekanan besar menimbulkan temperatur besar. Jika matahari terbuat dari pisang, maka beratnya akan bermiliar-miliar ton dan memiliki efek yang sama dengan matahari.
2. Semua materi pembuat ras manusia dapat masuk dalam kotak gula.
Atom merupakan 99,9999999999999999% ruang kosong. Jika semua atom dipaksa bersatu dan menghilangkan ruang di antaranya seperti kotak gula, maka massanya sekitar 10 kali massa manusia hidup. Hal ini serupa yang terjadi pada bintang netron, massa super padat peninggalan supernova.
3. Peristiwa di masa depan dapat mempengaruhi peristiwa di masa lalu.
Keanehan dunia kuantum didokumentasikan. Tetapi keanehan itu semakin aneh. Menurut eksperimen fisikawan John Wheeler dan peneliti lain pada 2007, perubahan partikel masa kini dapat mengubah partikel pada masa lalu.
4. Hampir sebagian besar semesta menghilang
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar galaksi di kosmos. Setiap galaksi memiliki 10 juta bintang. Matahari kita memiliki berat bermiliar-miliar ton. Materi ini merupakan materi terlihat di semesta.
Materi lain disebut ‘materi gelap’. Materi ini masih butuh penjelasan dan tampaknya materi ini merupakan perluasan semesta.
5. Benda dapat bergerak lebih cepat dari cahaya.
Kecepatan cahaya konstan pada ruang hampa adalah 300 ribu km/detik, dan cahaya tak selalu melewati ruang hampa. Dalam air, foton bergerak sepertiga kecepatan awal. Dalam reaktor nuklir, beberapa partikel dipaksa bergerak dalam kecepatan tinggi bahkan lebih cepat dari cahaya.
6. Ada jumlah tak terbatas saat menulis dan membaca
Menurut standar model kosmologi saat ini, jumlah semesta yang dapat dihitung pun tak ada batasnya seperti buih. Namun, jumlah kemungkinan sejarah terbatas karena jumlah peristiwa terjadi juga terbatas.
7. Lubang Hitam tidak hitam
Lubang hitam memang sangat gelap, tapi tak hitam. Mereka bersinar dan memberi sedikit spektrum cahaya, temasuk cahaya yang dapat dilihat.
8. Penjelasan mendasar dari semesta tak termasuk masa lalu, kini atau masa depan
Menurut teori relativitas, tak ada hal seperti masa kini atau masa depan atau masa lalu. Bingkai waktu sangat relatif. Waktu kita sama karena kita bergerak pada kecepatan yang sama. Jika kita bergerak pada kecepatan berbeda, kita akan menemukan bahwa kita menua lebih cepat.
9. Partikel dapat mempengaruhi sisi lain semesta dalam sekejab
Ketika elektron bertemu kembaran antimateri, keduanya akan hancur dalam kilatan energi dan dua foton akan terbang dari ledakan itu.
Kembaran itu akan mulai berputar pada arah sebaliknya, dan secara instan kembaran di sisi lain semesta juga ikut berputar.
10. Semakin cepat bergerak, semakin berat
Jika Anda berlari dengan cepat, berat Anda akan bertambah. Tak permanen, tapi secara sesaat akan menambah sedikit berat. Menurut teori relativitas, massa dan energi adalah sama. Semakin banyak energi yang dikeluarkan, semakin berat massanya.(palingseru)
sumber: http://berbagi-10.blogspot.com
HAL-HAL MENARIK DIBALIK KERUMITAN MATEMATIKA
Matematika.
Sebuah momok yang begitu menakutkan bagi sebagian orang. Kenapa demikian?
Apakah Rumit? Atau Membingungkan?
Mungkin
itulah yang dijadikan alasan orang-orang untuk membenci matematika. Alasan yang
bahkan diturunkan kepada anak cucu mereka. Hanya segelintir orang saja yang
menganggap matematika tidak menyeramkan. Jadi, benarkah matematika bagaikan
monster yang menyeramkan? Matematika begitu indah. Indah bagaikan bidadari
tercantik di dunia.
Permasalahannya
adalah bagaimana kita menyikapi dan menghadapi matematika tersebut? Mari ungkap
rahasia keunikan dan keindahan matematika.
Matematika
berperan sebagai pelayan ilmu (servant of science), sebagai ratu ilmu (queen of
science) dan sebagai bahasa ilmu pengetahuan (language of science). Peran
matematika ini sangatlah penting dalam menghidupkan ilmu-ilmu lainnya dan
bahkan bisa disebut bahwa matematika adalah suatu ilmu dasar (basic sciences).
Oleh karenanya matematika dipandang mempunyai peran yang sangat penting dalam
berbagai bidang disiplin ilmu. Maematika juga memiliki pola yang sangat unik.
Contohnya saja perkalian 9 yang apabila angka hasilnya dijumlahkan akan tetap
menghasilkan angka 9.
10
x 9 = 90
2 x 9 = 18
3 x 9 = 27
4 x 9 = 36
5 x 9 = 45
6 x 9 = 54
7 x 9 = 63
8 x 9 = 72
9 x 9 = 81
2 x 9 = 18
3 x 9 = 27
4 x 9 = 36
5 x 9 = 45
6 x 9 = 54
7 x 9 = 63
8 x 9 = 72
9 x 9 = 81
Keunikan
dari Perkalian 37, yang apabila ditambah beberapa variasi dalam penjumlahan dan
perkaliannya, maka hasilnya akan unik.
3
x 37 = 111
6 x 37 = 222
9 x 37 = 333
12 x 37= 444
15 x 37 = 555
18 x 37 = 666
21 x 37 = 777
24 x 37 = 888
27 x 37 = 999
6 x 37 = 222
9 x 37 = 333
12 x 37= 444
15 x 37 = 555
18 x 37 = 666
21 x 37 = 777
24 x 37 = 888
27 x 37 = 999
Keunikan
dari Perkalian satu satu,
1
x 1 = 1
11
x 11 = 121
111
x 111 = 12321
1111
x 1111 = 1234321
11111
x 11111 = 123454321
111111
x 111111 = 12345654321
1111111
x 1111111 = 1234567654321
11111111
x 11111111 = 123456787654321
111111111
x 111111111 = 12345678987654321
Jika
kita lihat pola-pola tersebut, kita bisa melihat keunikan dan keindahan dari
matematika. Pola yang telah diatur sedemikian rupa oleh Yang Maha Pencipta,
sehingga menghasilkan deretan bilangan yang sangat menakjubkan. Selain itu,
bisa dibilang bahwa matematika adalah suatu kebenaran. Kenapa? Karena nilai
yang dihasilkannya adalah mutlak. Mutlak kebenarannya. Tidak bisa berdasarkan
opini sembarangan karena telah memiliki aturan-aturan tertentu dalam
pengambilan suatu kesimpulan. Tidak ada nada yang menyangkal hasilnya.
Jadi,
sudah tertarikkah Anda pada matematika?
Yang
perlu kita ketahui selanjutnya tentang matematika adalah logika dan pandangan
yang luas. Maksudnya adalah kita harus memandang permasalahan matematika dalam
berbagai cara. Karena dalam penyelesaiannya diperlukan beberapa pertimbangan
dari teorema dan aksioma yang telah ada. Tidak hanya berpikiran dalam satu cara,
tetapi berpikir secara spesifik sekaligus universal. Selain itu, bentuk
matematika sendiri yang begitu khas dengan kekakuannya, merupakan salah satu
penyebab dari kurang diminatinya matematika itu sendiri.
Banyak
orang yang memahami suatu teorema atau aksioma dalam satu sudut pandang saja.
Sehingga mempersulit pencapaian menuju hasil akhir. Padahal sudah seharusnyalah
teorema dan aksioma dipandang sebagai koin yang memiliki dua buah sisi yang
berbeda tetapi merupakan satu kesatuan. Mari kita lihat contoh berikut :
Mempertanyakan
Kebenaran Rumus Pasti Matematika
Apakah
benar 1 = 1?
a2 = a2
a2 – a2 = a2 – a2 >> dua2nya ditambah -a2 supaya sama hasilnya (rumus standar dalam matematika)
a (a – a ) = ( a + a )( a – a ) ingat rumus a2 – b2 = (a – b )(a + b)
a2 = a2
a2 – a2 = a2 – a2 >> dua2nya ditambah -a2 supaya sama hasilnya (rumus standar dalam matematika)
a (a – a ) = ( a + a )( a – a ) ingat rumus a2 – b2 = (a – b )(a + b)
a
(a- a ) = ( a + a )( a – a )
a = a + a
a = 2 a
1 = 2 (1)
jadi….
1 = 2 ( Bagaimana bisa? )
a = a + a
a = 2 a
1 = 2 (1)
jadi….
1 = 2 ( Bagaimana bisa? )
Jawaban
:
Bagaimana?
Sudahkah anda membaca soal matematika yang aneh itu? Atau anda menemukan
kesimpulan aneh dari “cara pengerjaan” nya? Sudahkah anda menemukan
kesalahannya?
Letak
kesalahannya adalah kita tidak boleh dengan seenaknya mengkenselasi (X-X) di
sisi kiri dan sisi kanan. Kenapa?
Apabila
kita amati dan cermati,( X-X) = 0
Berarti
sisi kiri dan kanan adalah
X(0) = (0)(X+X)
X(0) = (0)(X+X)
0
= 0, kalau kita pindah angka 0 yang di kanan ke kiri. Menjadi:
0/0 = 1, benarkah?
Tentu saja salah!
0/0 = 1, benarkah?
Tentu saja salah!
0
dibagi dengan 0 itu bilangan tak tentu. Jadi bukan hanya 1. Tapi bisa -…, -2,
-1, 0, 1, 2, …,
Bukankah semua bilangan kalau dikalikan 0 akan sama dengan 0?
Bukankah semua bilangan kalau dikalikan 0 akan sama dengan 0?
Jadi,
kesalahan contoh kasus di atas adalah, pelanggaran dalam aturan kenselasi
bilangan.
Sangat indah dan unik
bukan matematika tersebut? Dengan segala keanehannya yang sesungguhnya indah.
Keindahan yang berasal dari Allah, Sang Khalik. Tentunya masih banyak hal-hal
menarik dalam matematika. Mari kita ubah pemikiran tentang matematika dengan
menyelami hal-hal menarik yang terdapasumber: https://diannovitalia.wordpress.com