Puji
syukur kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan karunia-nya kami diberi kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang berperan langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan makalah ini. Makalah sederhana ini kami
selesaikan untuk memenuhi tugas Pengantar Ilmu Pendidikan oleh Ibu Nuryanti.
Makalah ini kami buat berdasarkan referensi yang kami kutip dari beberapa
sumber.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua. Amin
Palopo,
20 Oktober 2016
BAB
I
PENDSHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Masalah
Sistem
pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui
pendidikan, manusia dapat melakukan sesuatu dengan mudah. Ilmu pengetahuan dan
teknologi pun semakin terus berkembang karena pendidikan. Dengan adanya
pendidikan , kehidupan manusia khususnya didalam berbangsa dan bernegara
semakin berjalan kondusif. Bahkan suatu negara akan hancur
jika tidak mempunyai sistem pendidikan yang baik, tidak memandang banyaknya
kuantitas SDM-nya maupun SDA-nya.
Pendidikan
tidak masuk begitu saja ke Indonesia, melainkan masuk melalui serangkaian
proses. Proses masuknya sistem pendidikan berlangsung lama. Aliran pendidikan
dibawa oleh tokoh-tokoh pendidikan dunia, mulai dari aliran klasik, modern
serta aliran-aliran baru lainnya yang terus berkembang. Aliran-aliran
pendidikan melalui berbagai media akhirnya masuk menyebar keseluruh
negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
Aliran-aliran
yang masuk ke negara Indonesia tidak sepenuhnya sesuai dengan karakter
kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan yang ada haruslah
disesuaikan dengan kehidupan bangsa Indonesia. Namun karena aliran pendidikan
yang ada begitu banyaknya, maka diperlukan suatu pengkajian untuk memahami
aliran pendidikan tersebut.
1.2.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan aliran konvergensi?
2. Apa
saja konsep dasar aliran konvergensi?
3. apa
yang menjadi karakteristik aliran konvergensi?
4. Tuliskan
pendapat para ahli mengenai aliran konvergensi?
5. Apa
saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari aliran Konvergensi?
6. Bagaimana
pengaruh aliran konvergensi terhadap sistem pendidikan bangsa Indonesia ?
1.3.
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
dan memahami engertian aliran konvergensi.
2. Mengetahui
lebih jelas tentang sejarah munculnya aliran Konvergensi.
3. Mengetahui
kelebihan dan kekurangan aliran konvergensi di Indonesia.
1.4.
Manfaat
Penulisan
1. Mengidentifikasi
pengaruh dari aliran Konvergensi.
2. Perkembangan
Konvergensi di dunia Pendidikan di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Aliran Konvergensi
Pendidikan
merupakan upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik. Untuk dapat
mengembangkan pendidikan maka dipilihlah berbagai macam aliran yang digunakan,
salah satunya aliran konvergensi. Aliran
konvergensi berasal dari kata konvergen, artinya bersifat menuju satu titik
pertemuan, aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar
(bakat,keturunan), maupun lingkungan, keduanya berperan penting dalam
perkembangan pembentukan kepribadian individu. Aliran konvergensi
merupakan gabungan antara aliran empirisme dan aliran nativisme dimana faktor
bakat/bawaan dan lingkungan memiliki peranan penting dalam perkembangan
individu.
Aliran ini berpendapat
bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor
lingkungan sama-sama mempunyai peran yang sangat penting. Bakat yang dibawa
pada waktu anak tersebut dilahirkan tidak akan berkembang dengan baik tanpa
adanya dukungan lingkungan yang baik sesuai dengan perkembangan bakat anak itu.
Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak akan menghasilkan perkembangan anak yang
optimal kalau memang pada diri anak itu tidak terdapat bakat yang diperlukan
untuk dikembangkannya.
2.2. Konsep Dasar Aliran Konvergensi
Dasar
aliran korvegensi pertama kali dipelopori oleh William Lois Stern (1871-1963),
ia berpendapat
bahwa anak telah memiliki pembawaan baik atau buruk sejak lahir ke dunia,
perkembangan selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan.
Faktor pembawaan
dan faktor lingkungan keduanya memiliki peran penting dan berkaitan satu sama
lain. Bakat telah ada pada anak sejak lahir, namun bakat yang telah ada perlu
menemukan lingkungan yang sesuai agar bakat atau kemampuan anak dapat
berkembang. Bakat tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya lingkungan
yang mendukung perkembangan bakat anak itu sendiri, begitupun sebaliknya. Anak
yang tinggal di lingkungan yang baik tidak akan berkembang secara optimal
apabila tidak didukung oleh bakat yang dimiliki anak.
Sebagai ilustrasi,
anak mula-mula menggunakan bahasa karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Contoh, orang tua. Pada anak terdapat faktor pembawaan yang memunculkan
kemampuan untuk berbicara menggunakan bahasa lingkungannya. Selain itu,
kemampuan anak dalam berbicara mungkin tidak sama meskipun berada pada
lingkungan yang sama karena faktor pembawaan tiap anak yang berbeda.
2.3.
Karakteristik
Aliran Konvergensi
1. Pendidikan mungkin dilaksanakan
2. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang
diberikan lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik
dan mencegah berkembangnya potensi yang kurang baik,
3. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan
lingkungan.
Konvergensi pada umumnya diterima secara
luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia.
Meskipun demikian terdapat variasi mengenai faktor-faktor mana yang paling
penting dalam menentukan tumbuh kembang itu. Seperti telah dikemukakan
bahwa variasi-variasi itu tercermin antara lain dalam perbedaan pandangan
tentang strategi yang tepat untuk memahami perilaku manusia.
Demikian pula halnya dalam belajar mengajar; variasi pendapat itu
telah menyebabkan munculnya berbagai teori belajar mengajar
dan atau teori/model mengajar. Sebagai contoh dikenal
berbagai pendapat tentang model-model mengajar seperti rumpun
model umpan model belajar tuntas, model belajar control diri
sendiri, model belajar simulasi, model belajar pemrosesan informasi dan
lain-lain. Dari sisi-sisi lain, variasi pendapat itu juga
melahirkan berbagai pendapat gagasan tentang belajar mengajar, seperti
peran guru sebagai fasilitator atau informasi, teknik penilaian
pencapaian siswa dengan tges objektif atau tes esai, perumusan
tujuan pengajaran yang sangat behavior, penekanan pada peran
teknologi pengajaran.
Dengan adanya hal hal berikut dalam
belajar mengajar variasi pendapat itu dapat menyebabkan munculnya teori belajar
atau teori mengajar. Dengan adanya teori mengajar tersebut akan lebih mudah
untuk lebih ke depan proses belajar mengajar akan semakin lancar dan
berkualitas.
2.4.
Aliran
Konvergensi Menurut Para Ahli
1.
Woodword dan Marquis
berpendapat bahwa manusia itu berkembang melalui pembawaan dan lingkungan yang
sama pentingnya walaupun pembawaan tersebut bersifat tetap dan lingkungan
cenderung berubah-ubah.
2.
Ki Hajar Dewantara juga
berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh nature dan narture yang
bermakna alami dan pengajaran (lingkungan).
2.5.
Kelebihan
dan Kekurangan dari aliran Konvergensi
1. Kelebihan
Aliran Konvergensi
Aliran konvergensi mempunyai asas
bahwa,pendidikan tidak hanya berasal dari pembawaan sejak lahir saja tetapi
juga memperhitungkan keadaan lingkungan sekitar. Maka dari itu,aliran ini
selalu bisa di terima oleh sistem pendidikan di berbagai negara termasuk
Indonesia. Karena,pada aliran ini setiap manusia di bebaskan untuk memilih apa
yang dia inginkan sesuai dengan bakat yang ia miliki dan juga di beri kebebasan
untuk meniru keadaan lingkungan sekitar. Karena di Indonesia mayoritas adalah
muslim,maka aliran konvergensi ini cocok diterapkan sebagai salah satu sistem
pendidikan. Aliran ini sering di lakukan oleh anak yang baru mengenal dunia
luar,dengan begitu ia jadi lebih cepat meniru sesuatu yang ada di
lingkungannya.
Sebagai contoh,apabila seorang anak
yang tidak memiliki bakat dari lahir,ia dapat belajar mengasah bakatnya dari
lingkungan sekitar. Jadi,aliran konvergensi ini juga menginspirasi munculnya
aliran-aliran baru dalam dunia pendidikan.
2. Kekurangan
Aliran Konvergensi
Dalam aliran ini,tidak ada
diberikannya solusi apabila anak tersebut memiliki bakat yang luar biasa tetapi
lingkungannya tidak mendukung hal tersebut. Karena aliran ini selalu
mengedepankan faktor lingkungan sekitar, apabila ada anak atau seseorang yang
tinggal di dalam lingkungan yang negatif ,maka anak tersebut akan dengan mudah
terkontaminasi oleh keadaan lingkungan tersebut. Contohnya adalah anak kecil
yang baru mengenal dunia luar,ia akan lebih cepat meniru sesuatu yang terjadi
di lingkungan sekitarnya,baik yang positif maupun yang negatif.
2.6.
Pengaruh aliran
Konvergensi terhadap sistem pendidikan di Indonesia
Di
Indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan,
penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni
diterima sesuai kebutuhan.
Meskipun
dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan potensi lainnya dari anak,
namun upaya penciptaan lingkungan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan itu
diusahakan pula secara optimal. Dengan kata lain, meskipun peranan pandangan
aliran pendidikan yang lain tidak sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu
dilakukan dengan pendekatan eksistis fungsional yakni diterima sesuai dengan
kebutuhan, namun di tempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi seperti
telah dikemukakan, tumbuh-kembang, manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yakni hereditas, dan anugerah. Faktor terakhir itu merupakan pencerminan
pengakuan atas adanya kekuasaan yang ikut menentukan.
Dari paparan
diatas jelas bahwa Indonesia yang mayoritas agama islam lebih condong pada
aliran konvergensi yakni factor yang mempengaruhi perkembangan adalah pembawaan
dan lingkungan.pembawaan merupakan potensi-potensi yang ada pada diri manusia
sejak lahir yang perlu dikembangkan dengan adanya pendidikan atau lingkungan.
Maka dari itu,di zaman sekarang sistem pendidikan lebih condong kepada aliran
konvergensi.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dalam aliran konvergensi, menyatakan bahwa
perkembangan anak itu tidak hanya ditentukan oleh pembawaannya saja tetapi juga
ditentukan oleh lingkungan sekitar saja. Melainkan bahwa, perkembangan seorang
anak itu ditentukan oleh hasil kerja sama antara kedua faktor tersebut. Hasil
kerjasama antara faktor pembawaan dan lingkungan. Hasil kerja sama antara
faktor-faktor yang ada di luar anak. Hasil kerjasama antara dasar dan ajar.
Kedua-dua faktor tersebut tidak boleh tiada yang satu. Hanya ada pembawaan saja
tetapi lingkungan tidak memberi kesempatan,maka perkembangan tidak akan
berhasil baik. Hanya dengan pendidikan saja dan lingkungan tanpa adanya
pembawaan,maka perkembangan juga tidak akan berhasil. Kedua-duanya harus ada
dan harus bekerja sama. Sebagai contoh,apabila ada seorang anak yang memiliki
bakat dari lahir dan mendapatkan dorongan yang positif dari lingkungan keluarga
maupun orang-orang terdekat,maka semua akan menjadi baik. Sebaliknya, jika
tidak ada dorongan yang positif dari lingkungannya,baik itu keluarga maupun
orang terdekat,maka semua itu akan sia-sia.
Jadi,pendidikan akan berkembang dengan baik apabila
antara bakat yang dibawa dari sejak lahir dengan lingkungan sekitar,harus
saling mendukung.
3.2.
Saran
Sebagai manusia yang terus memerlukan pendidikan disetiap
detik kehidupannya, maka kita harus selalu bisa memilih lingkungan yang baik
untuk masa depan kita. Karena, lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan dan
tingkah laku kita. Kita termasuk manusia yang beruntung, apabila kita berada
dalam lingkungan yang positif dan baik, dengan begitu kita akan menjadi insan
yang baik pula. Sebaliknya, apabila kita termasuk manusia yang berada di dalam
lingkungan yang negatif atau tidak baik, maka kita harus bisa membatasi diri
untuk tidak ikut dalam hal negatif tersebut. Jadi,aliran konvergensi ini sangat
penting untuk di pahami, agar kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh
lingkungan terhadap taraf pendidikan kita maupun kualitas pendidikan di negara
kita ini.
DAFTAR
PUSTAKA
makalah-pendidikan-aliran-konvergensi.docx